Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Breaking News:

latest

OPINI; Gerakan Berbagi Kartini Masa Kini di masa Pandemi Covid-19

Penulis: Hasmiah Herawati (Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare) Sejarah Raden Ajeng Kartini OPINI--- Tanggal 21 April setiap tahunnya dipe...


Penulis: Hasmiah Herawati (Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare)





Sejarah Raden Ajeng Kartini





OPINI--- Tanggal 21 April setiap tahunnya diperingati sebagai Kartini Day oleh seluruh kaum perempuan Indonesia. Kartini merupakan sosok pendobrak bagi kemerdekaan perempuan lewat gerakan feminis. Beberapa peristiwa dalam catatan sejarah yang membuat kaum perempuan patut bersyukur dengan keberadaan Kartini. Lahir di Rembang 21 April 1879 RA. Kartini tumbuh di kalangan kaum priyayi sebagai putri dari Bupati Jepara Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat.





Sebagai anak priyayi berbagai fasilitas dan kemudahan dalam pendidikan diperolehnya di Europese Lagere School (ELS), namun hanya bisa dinikmati sampai usia 12 tahun karena menurut tradisi Jawa perempuan harus tinggal di rumah pada usia tersebut untuk dipingit sampai menikah.





Kartini prihatin dengan diskiriminasi antara laki-laki dan perempuan. Dilansir dari kaltim.tribunnews.com (21/4/2020), RA Kartini memiliki keinginan untuk mendapatkan hak yang sama dengan kaum laki-laki dalam hal pendidikan, namun sayang keinginan tersebut harus kandas karena menikah tahun 1903 dengan bangsawan Rembang KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat





Pernikahan  tidak mematahkan semangat Kartini untuk memperjuangkan nasib perempuan. Berbagai coretan tangan buah pemikiran Kartini tentang perempuan dimuat pada majalah De Hondansche Lelie Belanda. Kumpulan tulisan tersebut kemudian dibukukan dengan judul Door Duisternis Tot Lich yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Habis Gelap Terbitlah Terang.





Pokok-pokok  pikiran RA Kartini selain memerangi ketidakadilan pada perempuan (pingitan-pernikahan paksa) dan memerangi kebodohan (perempuan harus mengenyam pendidikan tinggi), juga memerangi kemiskinan dimana perempuan harus berkontribusi secara sosial dan ekonomi.





Peran Karitini Masa Kini di masa Pandemi





Perjuangan perempuan untuk menunjukkan peran dan eksistensinya terus bergulir seiring berjalannya waktu. Sebagai perwujudan dari pokok pemikiran RA Kartini maka perempuan harus mengambil peran dalam berbagai sektor termasuk kegiatan sosial kemasyarakatan dan ekonomi.





Aliansi gerakan perkumpulan yang dimotori oleh... [next page 2]









Aliansi gerakan perkumpulan yang dimotori oleh perempuan banyak didirikan pada berbagai tempat yang bertujuan untuk memperlihatkan legalitas bahwa perempuan juga dapat berkontribusi seperti kaum laki-laki. Aksi sosial kaum perempuan dapat disaksikan secara langsung maupun melalui beberapa media, terlebih dalam kondisi pandemi virus covid-19 yang melanda negara maju maupun negara berkembang di 213 negara (dilansir dari tvOneNews.com 18/4/2020).





Kondisi
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah, mengharuskan
masyarakat belajar dari rumah, beribadah dari rumah serta bekerja dari rumah
menyebabkan banyak sektor terkena imbasnya termasuk masyarakat bawah yang mata
pencaharian mengandalkan aktivitas di luar rumah setiap harinya. Hal ini
mengetuk hati dan mendorong kaum perempuan untuk berbuat meringankan beban
tersebut.





Berbagai aksi sosial dilakukan oleh perempuan sebagai gerakan berbagi peduli sesama baik di lingkungan tempat tinggal sendiri maupun dalam bentuk donasi yang diberikan ke tempat lain. Aksi sosial tersebut diantaranya di bidang kesehatan (memberi informasi pentingnya social distancing, gerakan cuci tangan yang benar, menjaga imunitas tubuh), di bidang ekonomi (mendorong munculnya home industri baru dalam menopang perekonomian keluarga), di bidang sosial (bagi-bagi sembako, masker, handsanitzer).





Selain
gerakan peduli sesama, Kartini masa kini memiliki peran penting di masa
pandemi. Momen ini membuat peran Kartini masa kini semakin dibutuhkan untuk
membantu kegiatan selama social
distancing
terhadap keluarga di rumah terutama mendampingi anak-anak
belajar dari rumah, memastikan semua anggota keluarga dalam kondisi sehat
dengan menjaga asupan gizi serta istirahat yang cukup, menciptakan berbagai
kegiatan bermain bagi anak-anak agar tidak bosan di rumah, mengajarkan
nilai-nilai agama dan sosial





Di
masa pandemi, Kartini masa kini penting artinya untuk menggali potensi dan
saling menguatkan agar menjadi inspirasi dan memberikan dampak yang luas bagi
keluarga maupun masyarakat. Kontribusi, sumbangsih, empati yang diberikan
Kartini masa kini diharapkan menjadi penggerak perubahan baik di lingkungan
sendiri maupun dalam lingkup yang lebih besar.





Tak ada yang timbul setelah kegelapan selain cahaya. Tak ada yang timbul setelah kesedihan selain kebahagiaan. Perjuanganmu akan terus berlanjut memuaskan dahaga dengan harapan baru. Selamat Hari Kartini 21 April 2020 bagi seluruh perempuan Indonesia.


1 komentar

  1. ... [Trackback]

    [...] Read More here: iainpare.ac.id/opini-gerakan-berbag-kartini-masa-kini-di-masa-pandemi-covid-19/ [...]

    BalasHapus