Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Breaking News:

latest

Alumni Prodi Muamalah, Menjadi Hakim di Bantaeng

Sosok Inspirasi --- Selain Muslindasari, masih ada seorang alumni IAIN Parepare (dulu STAIN) juga dilantik menjadi hakim. Pelantikan ini dil...


Sosok Inspirasi --- Selain Muslindasari, masih ada seorang alumni IAIN Parepare (dulu STAIN) juga dilantik menjadi hakim. Pelantikan ini dilakukan setelah melewati berbagai tahap seleksi termasuk mengikuti pendidikan hakim di Bogor.





Namanya Dian Aslamiah, akrab disapa Dian. Menjadi hakim adalah jabatan yang tak pernah disangkanya. Awalnya bercita-cita ingin bekerja di bank dan ia telah berhasil mewujudkannya sebelum jauh menjadi hakim.
“Cita-citaku dulu kerja di Bank dan Alhamdulillah sudah tercapai,” ucapnya.





Alumni dari Prodi Muamalah ini sebelumnya telah diterima di Bank Muamalat, meskipun saat itu ia belum diwisuda.
“Saya memasukkan lamaran dengan melampirkan keterangan sementara penyelesaian skripsi dan IPK sementara. Waktu itu tesnya juga banyak, sekitar 7 kali tes. Dari delapan ratusan pelamar hingga yang lulus sampai akhir cuma 6 termasuk saya,” ungkapnya.





“Dian termasuk mahasiswi yang beruntung dari sisi ekonomi tapi dia mampu mengoptimalkan apa yang dia miliki ke hal-hal positif, bermanfaat dan bermakna. Sebelum menyelesaikan studi program sarjana (S1)-nya sudah mendapat tawaran bekerja di Bank Muamalat. Pihak bank melihat Dian memiliki kemampuan marketing di atas rata-rata. Dian kebetulan PPL di Bank Muamalat Parepare dan menunjukkan kinerja sangat baik sehingga memberikan kemudahan bagi Dian untuk mengajukan permohonan menjadi karyawati kontrak di Bank Muamalat hanya mengantongi surat keterangan sedang dalam penyelesaian skripsi dari jurusan pada waktu itu,” ungkap Budiman yang saat ini Wakil Dekan I Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare.





Sejak saat itu, mulai dari tahun 2011 sampai 2014, Dian menjalani pekerjaannya di Bank. Saat menikah dan menjelang memiliki anak, akhirnya Dian memutuskan mengakhiri kotrak kerjanya untuk fokus mengurus rumah tangga hingga memiliki dua orang anak.





Setelah beberapa tahun, di tahun 2017 seorang teman semasa kuliahnya, bernama Rahmah Paluseri memberitahukan tentang pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Hakim.
“Dia yang mengajak karena memang saya tidak pernah daftar CPNS Mahkamah Agung sejak kuliah,” ujar Dian yang dulunya aktif organisasi Aliansi Mahasiswa Seni (Animasi) IAIN Parepare) dan PMII.





Anak dari Pasangan Drs.Burhanuddin Rauf dan Jufriah Sa’na ini akhirnya membulatkan tekad untuk mencoba kesempatan jadi hakim.
“Saya yakinkan diriku, saya bisa jawab semua pertanyaan dengan benar. Paling utama juga doa sama Allah dan yang paling mujarab doanya kedua orangtua,” ucapnya.





Dian juga mengakui akan pentingnya memperbaiki niat sebelum melakukan sesuatu.









Kini, usai dilantik jadi Hakim pada 15 April 2020 dan ditempatkan di Pengadilan Agama Bantaeng Sulawesi Selatan, Dian Aslamiah berkomitmen akan menjadi hakim yang bijaksana dan professional. (hyn/mif)


Tidak ada komentar